Agar pikiran anda terbuka untuk segala kemungkinan, regakan tantangan anda dengan bertanya “mengapa?” Pertanyaan “mengapa?” akan membantu anda mengenali tujuan pokok anda dan membuat anda menantang asumsi anda. Hal ini, pada gilirannya membuat anda mendefinisikan ulang dan membentuk tantangan anda.
Dengan menyatakan tantangan anda seluas mungkin, anda menempatkan diri di puncak gunung sehingga anda dapat memandang semua kemungkinan dari atas. Jika anda tidak melihat semua kemungkinan, mungkin anda menghalangi diri anda melihat rute terbaik menuju ke atas.
Industri perkapalan memberikan contoh yang berguna mengenai akibatnya bila kita tidak melihat seluruh kemungkinan dalam menyelesaikan suatu masalah.
Pada tahun 1950, para ahli menyatakan bahwa pengangkutan lewat laut sedang di ambang kematian. Biaya membengkak, dan semakin lama pula waktu yang dibutuhkan untuk mengirim barang. Hal ini meningkatkan pencurian karena barang-barang yang tertimbun di pelabuhan, menunggu dimuat. Industri perkapalan itu merumuskan tantangannya demikian: “Dengan cara apa saja kami dapat membuat kapal lebih ekonomis saat di laut dan saat sedang singgah dari pelabuhan ke pelabuhan?”
Mereka memproduksi kapal yang lebih cepat atau lebih irit bahan bakar, dan mengurangi jumlah kru. Biaya masih membengkak, tetapi perusahaan terus berusaha menurunkan biaya-biaya tertentu yang berkaitan dengan kapal, baik saat di laut maupun saat bekerja.
Mereka melakukan dengan baik, tetapi tidak melakukan hal yang benar. Mereka sama efektifnya dengan penjual berpengalaman yang menghabiskan waktu, energi dan bakatnya untuk menjual daging dari rumah ke rumah.
Kapal adalah barang modal, dan biaya terbesar untuk barang modal adalah biaya ketika menganggur, karena bunga tetap harus di bayar meskipun tak menghasilkan pendapatan apapun. Akhirnya, seorang konsultan merentangkan tantangan industri tersebut menjadi: “Dengan cara apa saja industri perkapalan dapat menurukan biaya?”
Ini membuat mereka memikirkan semua sapek perkapalan, termasuk pemuatan dan penyimpanan. Inovasi yang menyelamatkan industri itu adalah memisahkan pemuatan dan penyimpanan, dengan melakukan pemuatan di darat sebelum kapal berlabuh. Meletakan atau menarik barang yang telah dimuat memang jauh lebih cepat. Mereka memutuskan untuk berkonsentrasi pada biaya ketika mesin tidak bekerja, dan mengurangi waktu menganggur bagi kapal. Jawabannya adalah pergiliran (roll-on, roll-off) kapal dan kapal pemuat.
Solusi sederhana ini adalah hasil langsung dari pembentukan ulang tantangan. Hasilnya mencengangkan. Lalu lintas pengangkutan meningkat lima kali lipat dalam 30 tahu terakir dan biaya dapat di kurangi sebanyak 60 persen. Waktu berlabuh telah di perpendek sebanyak tiga perempatnya sehingga mengurangi kemacetan dan pencurian.
©AdamRahman69
Tidak ada komentar:
Posting Komentar