Kamis, 01 September 2011

Mercedes GP Petronas


Bendera Jerman Mercedes Grand Prix
Mercedes GP Petronas F1 Team.svg
Nama resmi Mercedes GP Petronas Formula One Team
Kantor pusat Brackley, Inggris (logistik)
Stuttgart, Jerman (mesin}
Pimpinan tim Bendera Inggris Ross Brawn
Kepala teknisi Bendera Inggris Nick Fry
Bendera Jerman Norbert Haug
Formula Satu musim 2011
Pembalap 7. Bendera Jerman Michael Schumacher
8. Bendera Jerman Nico Rosberg
Sasis Mercedes MGP-02
Mesin Mercedes-Benz FO 108W
Ban Pirelli
Sejarah tim dalam ajang Formula Satu
Balapan pertama Grand Prix Prancis 1954
Balapan terakhir Grand Prix Belgia 2011
Ikut balapan 31
Juara dunia konstruktor 0
Juara dunia pembalap 2 (1954, 1955)
Menang 9
Posisi pole 8
Lap tercepat 9
Klasemen 2010 ke-4 (214 poin)
Mercedes Grand Prix adalah salah satu tim balap Formula Satu. Tim ini dimiliki oleh pabrikan mobil Jerman Mercedes-Benz. Mereka memulai debutnya pada ajang F1 pada musim 1954, dan kemudian berhasil meraih sukses pada musim 1954 dan 1955. Pada akhir musim 1955, mereka mundur dari ajang F1, dan kemudian kembali lagi sebagai pemasok mesin pada pertengahan 1990-an. Mercy kemudian memutuskan untuk kembali ke F1 sebagai tim penuh pada musim 2010, di mana induk mereka, yaitu Daimler AG yang bekerjasama dengan Aaba Investments memutuskan untuk membeli 75,1% (Daimler: 45.1%; Aabar: 30%) saham tim Brawn GP,[1] dan kemudian mengubah namanya menjadi Mercedes-Benz Grand Prix. Pada tahun 2011, Daimler kemudian meningkatkan jumlah saham mereka di tim Mercedes GP menjadi 100% dengan membeli sisa 24,9% saham yang masih dipegang oleh Ross Brawn dan Nick Fry, sehingga menjadikan tim ini sebagai tim Mercedes-Benz yang penuh pada ajang F1.[2]

 Sejarah awal tim

Pra F1 modern

Karl Kling mengendarai Mercedes W196 di Nurburgring tahun 1976.
Mercedes-Benz sudah terlibat dalam Grand Prix Motor Racing (cikal bakal Formula 1) sejak tahun 1923, ketika Tropfenwagen Benz (digambarkan memiliki bentuk tetes air mata) diperkenalkan untuk balap di GP Eropa di Monza. Gagasan ini muncul dari salah satu insinyur Benz Hans Nibel, yang terinspirasi oleh Tropfenwagen Rumpler dan dimaksudkan untuk meningkatkan daya tarik marketing untuk penjualan mobil bermesin tengah dengan tampilan mereka yang mirip Auto Union (juga dibangun sebagian bagiannya oleh insinyur Rumpler[3]), dan menggunakan sasis tiruan Rumpler yang dibangun sebelumnya untuk Auto Union.[4][5] Mesin mobil balap mereka bertenaga 80hp dengan kapasitas 1991cc dan diklaim mampu melaju dengan kecepatan diatas 140km/jam.[6]
Meskipun awalnya sangat menjanjikan, dengan posisi keempat dan kelima (dan satu kali tersingkir) di debut mereka, tetapi mereka tidak bisa mendapat posisi yang baik dalam tiga musim awal dan bahkan target marketing yang mereka harapkan gagal terwujud.[7] Akhirnya Benz memutuskan untuk merger dengan Daimler demi mendapatkan prestasi yang lebih baik lagi.[8]
Pada 1930, dengan nama perusahaan patungan yang baru, Daimler-Benz, mereka kemudian meluncurkan pasukan balap baru bernama Silver Arrows Mercedes-Benz. Mereka juga mendominasi ajang balapan GP di Eropa dengan hanya satu saingan utama yaitu Auto Union. Pada awalnya mereka bahkan hanya terkesan iseng saat melucuti warna cat mobilnya yaitu putih menjadi silver warna khas logam semata-mata untuk mengurangi berat mobil. Tim Silver Arrows ini sukses dibimbing oleh manajer fenomenal saat itu Alfred Neubauer, dengan menjuarai tiga balapan pada 1932 melalui tangan Rudolf Caracciola.[9] Mercedes saat itu termasuk tim berdana besar karena dibiayai rezim NAZI, sampai kemudian perusahaan berhenti balapan pada awal Perang Dunia II saat NAZI berubah pikiran dan balik menggunakan ajang balapan sebagai alat propaganda perang.
Usai PDII berakhir, pada tahun 1954 Mercedes-Benz kembali ke apa yang sekarang dikenal sebagai seri balapan Formula Satu (suatu Kejuaraan Dunia yang telah didirikan sejak tahun 1950). Mereka saat itu menggunakan mobil Mercedes-Benz W196 berteknologi maju yang dijalankan baik dalam bentuk terbuka-roda dan sangat efisien dalam hal handling dan kecepatannya. Juan Manuel Fangio, juara dunia musim 1951 pindah dari tim Maserati ditengah musim untuk bergabung dengan Mercedes-Benz untuk memulai debut mereka di Grand Prix Perancis pada tanggal 4 Juli 1954. Tim itu langsung sukses dan mencatat kemenangan 1-2 dengan Fangio dan Karl Kling, serta lap tercepat yang dicetak oleh Hans Herrmann. Fangio kemudian memenangkan tiga balapan lagi pada tahun 1954, dan ia berhasil keluar sebagai juara dunia musim itu.
Keberhasilan berlanjut sampai musim 1955 dengan mobil yang sama dengan musim sebelumnya yang digunakan lagi. Mercedes lagi-lagi mendominasi musim, dengan Fangio menjuarai empat balapan dan rekan setimnya yaitu Stirling Moss yang menang di Grand Prix Inggris.. Fangio dan Moss berhasil finish 1-2 dalam klasemen. Tetapi sebuah musibah besar yang Mercedes dapatkan di balapan 24 Hours of Le Mans musim 1955 yang menewaskan pembalap Mercy Levegh Pierre dan juga 80 penonton menyeret pada pembatalan balapan-balapan di Swiss, Perancis, Jerman dan Spanyol.[10] Tim akhirnya menarik diri dari seluruh kompetisi otomotif, termasuk Formula Satu, pada akhir musim.[11]

Mercedes-Benz HighPerformanceEngines

Mercedes-Benz HighPerformanceEngines Limited
Jenis Privat
Didirikan 11 Oktober 1983
Pendiri Mario Illen, Paul Morgan
Kantor pusat Brixworth, Northamptonshire, Britania Raya
Induk Daimler AG
Situs web www.mercedes-benz-hpe.com
Mercedes-Benz kemudian kembali ke F1 pada musim 1993. Saat itu mereka bekerjasama dengan perusahaan pembuat mesin balap asal Inggris yaitu Ilmor yang didirikan oleh Mario Illien dan Paul Morgan pada 1983 sebelum kemudian saham mereka dibeli Daimler melalui Chevrolet pada 1993 sebesar 25%. Pada tahun 2001 salah satu pendiri Ilmor, Paul Morgan tewas dalam sebuah kecelakaan pesawat, dan hal ini menjadi celah bagi Daimler untuk bisa meningkatkan sahamnya di Ilmor. Pada musim 2002 Daimler akhirnya meningkatkan saham mereka di Ilmor menjadi 55% dan kemudiann mengubah nama perusahaan menjadi Mercedes-Ilmor sebelum berganti nama lagi menjadi Mercedes-Benz HighPerformanceEngines Ltd. Sebagai langkah baru dari hal ini, Mario Illien memutuskan untuk keluar dari perusahaan yang telah ia dirikan dan membentuk kembali perusahaan baru bernama Ilmor Engineering Ltd. pada tahun 2003 dengan bantuan Roger Penske.
Ilmor memulai debut mereka di F1 sebagai pembuat mesin untuk Mercedes-Benz ketika mereka menjadi pemasok mesin untuk tim Sauber, yang kemudian bertahan sampai akhir musim 1994.[12] Musim 1995 mereka berpindah ke tim McLaren dan kemudian berhasil meraih kemenangan perdananya pada musim 1997 di Australia. Pada musim 1999 Ilmor/Daimler kemudian membeli 40% saham tim McLaren. Dibawah pasokan mesin Mercedes-Benz dari Ilmor, tim McLaren berhasil memenangi tiga gelar juara dunia pembalap (Mika Hakkinen di 1998-1999 dan Lewis Hamilton di 2008) dan satu kali gelar konstruktor (1998). Musim 2009 Ilmor yang kini telah menjadi Mercedes-Benz HighPerformanceEngines juga melebarkan sayap dengan menjadi pemasok mesin Force India dan Brawn GP. Brawn secara mengejutkan mampu menjadi juara dunia pembalap dan konstruktor di musim 2009 dan menjadi tim pertama dalam sejarah yang mampu menjadi juara dunia di musim perdana mereka melalui Jenson Button dan Rubens Barrichello.

Mercedes GP baru

Latar belakang tim saat ini

Jenson Button, juara dunia 2009 bersama tim Brawn GP yang ditenagai mesin Mercedes-Benz.
Tim Mercedes saat ini dapat ditelusuri kembali ke tim lama bernama Tyrrell Racing, yang bertanding sebagai konstruktor F1 dari 1970 sampai 1998. Tyrrell kemudian berubah menjadi British American Racing pada tahun 1999 yang membentuk kemitraan dengan pabrikan mesin Jepang, Honda. Kemudian tim B.A.R berubah kembali menjadi Honda Racing F1 Team pada tahun 2006. Pendahulu Mercedes GP saat ini terbentuk dari tim Brawn GP yang juga terbentuk dari sisa-sisa Honda Racing F1 Team setelah Honda mengundurkan diri dari F1 pada bulan Desember 2008. Tim ini dibeli oleh manajemen tim lama yang dipimpin Ross Brawn dan kemudian dinamai ulang sebagai Brawn GP.[13][14] Hubungan mereka dengan Mercedes dimulai ketika tim memilih untuk menggunakan mesin buatan Mercedes-Benz High Performance Engine pada menit-menit terakhir sebelum sesi tes pra musim.[15] Mercedes berhasil mendapat ketentuan khusus untuk memasok Brawn GP pada musim 2009 dengan adanya peraturan pabrikan mesin hanya boleh memasok dua tim saja, dan Mercedes saat itu telah menjadi pemasok mesin untuk McLaren dan Force India.
Tim memenangkan perlombaan pertama pada GP Australia 2009[16], dengan Jenson Button memenangkan enam dari pertama mereka tujuh lomba dan pada akhirnya ia berhasil menjadi juara dunia 2009. Rekan setimnya, Rubens Barrichello berhasil meraih kemenangan di Valencia[17] dan Italia.[18] Baik Button dan Brawn akhirnya mengunci gelar dunia mereka pada GP Brasil.[19][20] Ini adalah pertama kalinya dalam sejarah F1 selama 60 tahun ada tim yang berhasil menyapu bersih gelar pembalap dan konstruktor di musim debutnya.[21]
Pada 16 November 2009, diumumkan bahwa pabrikan Mercedes-Benz telah membeli tim Brawn GP, dan mereka tetap mempertahankan Ross Brawn sebagai team principalnya. Untuk markas tim, mereka masih akan tetap menggunakan markas Brackley di Inggris yang jaraknya kurang dari 30 mil dari pabrik mesin Mercedes F1 di Brixworth.
Alasan utama Mercedes-Benz membeli Brawn GP adalah karena mereka kurang puas dengan keputusan McLaren Group untuk melebarkan usahanya dengan membuat mobil jalan raya. McLaren sendiri saat itu berencana akan membuat mobil massal jalan raya yang akan dilepas kepada publik mulai tahun 2011. Sebagai konsekuensinya, McLaren Group kemudian membeli kembali 40% saham yang mereka jual kepada Mercedes-Benz. Mercy sendiri tetap akan berkomitmen memasok mesin kepada tim McLaren sampai akhir musim 2015.

Manajemen tim

Ross Brawn masih dipertahankan sebagai team principal di Mercedes GP, demikian juga dengan Nick Fry sebagai CEO. Norbert Haug yang sebelumnya bertugas di McLaren membelot menjadi direktur mesin untuk Mercedes GP. Pada akhir tahun 2009, Mercedes mengumumkan bahwa mereka akan memakai duet pembalap Jerman: Nico Rosberg dan Michael Schumacher untuk musim 2010.[22] Pembalap mereka sebelumnya, Jenson Button kemudian dikontrak oleh McLaren, dan Rubens Barrichello hengkang ke WilliamsF1.
Pada akhir tahun itu juga, perusahaan minyak Malaysia, Petronas masuk sebagai sponsor utama untuk tim.[23] Petronas saat itu baru saja hengkang dari "tetangga" Mercedes-Benz yaitu BMW Sauber. Nama resmi tim pun diumumkan yaitu Mercedes GP Petronas Formula One Team.[24] Dilaporkan Petronas bersedia menyumbangkan dana sebesar €30 juta pertahun.[25] Dengan adanya hadiah bonus sebesar €50 juta hasil dari kemenangan Brawn GP di 2009 maka Mercedes GP memiliki anggaran cukup besar untuk musim debutnya di 2010 yaitu €80 juta. Pada Januari 2010 bertempat di museum Mercedes-Benz di Stuttgart, Mercedes GP meluncurkan mobilnya[26], dengan corak khas yaitu berwarna silver.[27]

Sejarah tim dalam F1 modern

2010-an

Juara dunia tujuh kali Michael Schumacher turun memperkuat tim sejak musim 2010.
Pencapaian tim di musim 2010 tidak semulus yang mereka harapkan seperti di 2009 saat bernama Brawn GP. Mercedes GP hanya mampu bersaing dengan Renault F1 untuk berebut posisi "best of the rest" dibelakang tiga besar Red Bull Racing, McLaren dan Scuderia Ferrari. Mercedes hanya mampu meraih P4 klasemen dengan 214 poin. Nico Rosberg mampu tampil memikat dengan meraih tiga kali podium di Malaysia, China, dan Inggris. Tetapi penampilan Sang Legenda Michael Schumacher jauh dari harapan karena ia gagal memenangi satu balapan pun sejak musim debutnya di 1991. Schumi bahkan mencatat finish terburuknya sepanjang karir di Eropa saat ia finish P15. Selanjutnya di Hongaria, Schumi terlibat kontroversi dengan mantan rekan setimnya di Ferrari, Rubens Barrichello saat Schumi menghalangi laju pembalap Brazil tersebut yang akan menyalipnya dengan menggiringnya ke tembok pit wall dalam kecepatan 290 km/jam.
Musim 2011 dengan masih mempertahankan duet Schumi dan Rosberg, tim kembali lagi tampil biasa-biasa saja. Kedua mobil Mercedes gagal finish di GP Australia. Di Malaysia Schumi tampil menyelamatkan muka Mercedes dengan finish di P9 yang menjadi poin perdana Mercedes untuk musim 2011. Di China Nico Rosberg nyaris saja meraih podium kalau mobilnya tidak bermasalah. Rosberg kemudian finish P5 sementara rekan setimnya finish P8 di China.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar